Rabu, 06 Februari 2019

KEMATIAN

Ada pertemuan, maka ada perpisahan
Ada kebersamaan, maka ada kesendirian
Ada kebahagiaan, maka ada kesedihaan
Ada awal, maka ada akhir
Maka ada kehidupan, sudah pasti akan ada kematian

Jika semua didunia ini bersifat belum pasti, tatkala hari ini bisa makan indomie, apakah besuk Anda akan makan indomie? jawabannya adalah "belum pasti". Namun, sebuah pertanyaan bahwa sekarang saya lahir, apakah besuk saya akan mati? maka jawaban yang mungkin benar adalah Anda akan dan pasti "mati" namun apakah besuk, lusa, seminggu lagi, sebulan lagi, atau bahkan seiring detik berganti tidak ada yang tahu dan inilah yang "belum pasti" waktu dimana Anda akan mati.

Jika bahagia Anda tahu bagaimana rasanya, begitu pula sedih. Saat makanpun Anda juga bisa merasakan bagaimana rasa enak, pahit, asin, asam, dan bahkan pedas. Namun, bagaimana dengan kematian? apakah ada yang tahu rasanya? Tentunya belum, karena jika sudah mati maka tidak akan ada cerita bagaimana rasanya kecuali Anda hidup kembali setelah mati atau Anda diijinkan untuk menyampaikannya dengan "perantara lain". Sebuah pengalaman yang selalu akan menjadi misteri dan tidak akan bisa terkuak. Namun, setidaknya Anda sudah mencobanya sedikit ketika "tidur". Iya, ketika tidur bisa dikatakan Anda dalam kondisi "mati sementara" karena Anda tidak merasakan apa yang terjadi di sekeliling Anda sedangkan waktu berjalan dengan cepat hingga Anda terbangun kembali, kecuali Anda sedang bermimpi maka akan merasakan hal yang berbeda. Jadi, apakah dengan tidur Anda sudah merasakan bagaimana rasanya "mati"? jawabanya belum tentu, itulah menurut saya.

Saya pribadi juga belum pernah merasakan bagaimana rasanya mati (tentu saja, jika sudah lalu siapakah yang menulis thread ini, hehe). Namun, merasakan keadaan akan menjelang kematian sudah sering saya alami, mulai dari kejadian yang tak terduga (kecelakaan, bencana, atau sejenisnya) ataupun dalam mimpi yang ketika terbangun seolah-olah benar terjadi adanya hingga saya berkeringat dingin karenanya. Dari semua itu saya menyadari bahwa detik ini belum tentu akan sama dengan detik-detik selanjutnya. Selama di dunia ini masih ada pilihan, maka kumpulan pilihan itu akan menjadi akhir dari cerita hidup ini dan ketika sudah tidak ada pilihan berarti saya simpulkan bahwa Anda telah "mati". Karena orang mati tidak akan bisa memilih.

Itulah kehidupan menurut saya, sekumpulan dari pilihan-pilihan yang masih bisa "dipilih dan dijalani". Jika salah, maka akan ada pilihan untuk "lanjut atau kembali untuk memperbaiki" sedangkan jika pun benar, maka tetap akan ada pilihan untuk "lanjut atau kembali untuk mengkoreksi". Karena di dunia ini semua masih bersifat "belum pasti" hanya kematianlah yang sudah pasti ada diujung hidup Anda.

Sesungguhnya dalam setiap hari itu nilainya sama (sebuah quote dari anime yang baru saya tonton), hari ini, besuk, ataupun lusa. Nilainya akan tetap sama, waktu berputar 24 jam, akan ada siang dan malam, matahari yang terbit dan tenggelam, udara yang Anda hirup dan lepaskan, serta berbagai pilihan atas kehidupan yang akan Anda jalani.

Jika dalam Islam, orang yang melakukan hal lebih baik dari kemarin maka akan jadi orang yang beruntung, jika melakukan hal yang sama dengan kemarin maka akan jadi orang yang merugi, sedangkan jika melakukan hal lebih buruk dari kemarin makan akan jadi orang yang celaka (mohon koreksi bila salah). Dari nasihat tersebut, saya berasumsi bahwa memang nilai dari hari itu sama, yang membedakan adalah pilihan apakah Anda akan berbuat kebaikan lebih banyak dari hari kemarin, sama dengan kemarin, atau bahkan malah berbuat keburuhkan dari hari kemarin.

Apakah pernah dalam benak, Anda berpikir kenapa disetiap ada cahaya maka bayangan akan muncul? Kemudian dimanakah bayangan ketika cahaya menghilang? Apakah bayangan juga ikut menghilang ataukah bersembunyi dibalik kegelapan? Apakah bayangan punya pilihan seperti Anda untuk meninggalkan Anda ketika ada cahaya? Lalu apa yang terjadi jika bayangan Anda memilih tuan selain Anda?

Hidup ini adalah sekumpulan dari pilihan yang Anda pilih dan nilai dari setiap hari itu sama. Bijaksanalah! Karena teman kehidupan adalah kematian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Perjalanan Pasti Akan Berakhir

Aku tidak tahu kapan aku memulainya karena dengan demikian aku berharap tidak akan pernah ada akhirnya. Deburan ombak dan hembusan angin s...