Aku tidak tahu kapan aku memulainya karena dengan demikian aku berharap tidak akan pernah ada akhirnya.
Deburan ombak dan hembusan angin selalu akan berangkat dan kembali pada tempat yang sama di waktu yang sama.
Aku telah menjelajah cincin-cincin api itu, samudra ku arungi dan gunung pun telah ku daki. Bersama angin dan ombak yang menjadi teman dan terkadang lawan yang akan membunuhku dalam sunyinya kegelapan.
Aku sudah ingin pulang. Tempat ku ingin pulang selalu menetap "disini", tidak berpindah, hanya saja pintunya telah tertutup, tidak lagi terbuka, sehingga aku tersesat. Seorang teman telah datang, Dear Izrail, menjadi sahabat untuk menemani menunggu pintu itu terbuka dan aku kembali pulang.
Deburan ombak dan hembusan angin selalu akan berangkat dan kembali pada tempat yang sama di waktu yang sama.
Aku telah menjelajah cincin-cincin api itu, samudra ku arungi dan gunung pun telah ku daki. Bersama angin dan ombak yang menjadi teman dan terkadang lawan yang akan membunuhku dalam sunyinya kegelapan.
Aku sudah ingin pulang. Tempat ku ingin pulang selalu menetap "disini", tidak berpindah, hanya saja pintunya telah tertutup, tidak lagi terbuka, sehingga aku tersesat. Seorang teman telah datang, Dear Izrail, menjadi sahabat untuk menemani menunggu pintu itu terbuka dan aku kembali pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar