Hari
senin di minggu awal bulan Agustus yang sangat luar biasa. Saya tidak menyangka
bahwa hari tersebut akan menjadi sebuah hari yang luar biasa bagi saya dari negeri di ufuk Tenggara Barat Indonesia.
Ketika
membicarakan mengenai kata “Senin”, maka
yang akan terngiang dalam benak saya adalah sebuah hari yang berat dimana semua
perkejaan akan kita mulai lagi setelah nikmatnya libur akhir pekan. Walaupun
demikian, hari Senin juga merupakan hari yang luar biasa bagi para siswa
sekolah karena pada hari Senin, siswa – siswa pasti akan melaksanakan
upacara bendera.
Nah,
inilah pengalaman pertama saya melaksanakan upacara hari Senin di daerah Maluku
Tenggara Barat. Sebagai seorang penggerak yang nantinya akan menjad guru di
daerah penempatan, saya dan teman-teman diharapkan untuk bisa dan merasakan
menjalankan tugas sebagai seorang petugas upacara. Sehingga saat di penempatan
nantinya, saya dan teman-teman dapat membimbing siswa-siswa di sekolah
pedalaman untuk melaksanakan upacara bendera, selain juga untuk melatih dan
menumbuhkan sikap displin selama pelatihan.
Pada
pelaksanaan upacara pertama di awal bulan Agustus kemarin, saya bertugas
sebagai seorang pemimpin upacara. Saya berusaha melaksanakan tugas yang saya
jalani dengan bersungguh-sungguh dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang saya
miliki. Begitu juga dengan teman-teman saya yang lain, saya juga memotivasi
untuk bisa menampilkan pelaksanaan tugas yang terbaik.
Upacara dilakukan di halaman depan Kantor Perpustakaan Daerah Saumlaki, yang langsung berhadapan dengan jalan poros Kota Saumlaki. Jalan ini selalu ramai karena menjadi jalan penghubung utama antar daerah di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Disamping itu, seluruh perkantoran juga didirikan disepanjang jalan poros ini.
Upacara dilakukan di halaman depan Kantor Perpustakaan Daerah Saumlaki, yang langsung berhadapan dengan jalan poros Kota Saumlaki. Jalan ini selalu ramai karena menjadi jalan penghubung utama antar daerah di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Disamping itu, seluruh perkantoran juga didirikan disepanjang jalan poros ini.
Upacara pun dimulai, saya pun memimpin barisan peserta upacara. Pada detik-detik Bendera Merah Putih akan dinaikkan, jantung saya
berdetak karena takut apabila bendera tidak terbuka dengan baik. Dan sayangnya, rasa takut saya pun terjadi, bendera terbelit oleh tali sehingga bendera berkibar tidak berkibar dengan sempurna. Setelah diperbaiki dan petugas pengibar
mengatakan “Bendera siap”, dengan sangat lantang dan tegas saya berteriak
“Kepada Bendera Merah Putih, HORMAT GERAK !!!” Sebuah keajaiban terjadi tepat
di depan mata saya. SELURUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR, MASYARAKAT, DAN POLISI
yang sedang bertugas dan berlalu lalang di Jalan Poros Saumlaki, semuanya
berhenti dan memandang dengan sikap hormat ke arah kami untuk melihat dan menghormati naiknya Sang Bendera Merah
Putih.
Sebuah
hal yang sangat luar biasa dan baru kali pertama aku temukan di Bumi Tanimbar.
Masyarakat yang memiliki jiwa patriotisme tinggi dan semangat bela negara yang
luar biasa ditunjukkan oleh masyarakat Tanimbar. Setelah bendera telah sampai
pada ujung tiang bendera dan sikap hormat ditegakkan, kembali suara-suara lalu
lalang dari kendaraan-kendaraan di jalan poros.
Kemudian
upacara selesai dan kegiatan pelatihan dilanjutkkan sebagai mana biasanya. Sebuah
pengalaman yang sangat luar biasa yang tidak akan pernah kulupakan. Kala sebuah
gelegar suara mampu menjadi penegas dari sebuah keagungan dari Bendera Merah
Putih di Bumi Maluku Tenggara Barat yang membuat seluruh masyarakat yang
terdapat di Jalan Poros berhenti sejenak untuk memberikan kepada Bendera Merah
Putih yang kembali berkibar di birunya langit Indonesia.
Luar
biasa benderaku, bendera negara, bendera pemersatu keanekaragaman, bendera perjuangan,
yang senantiasa berkibar di seluruh ujung birunya langit Indonesia. Dirgahayu
Indonesia ke 71, Indonesia Selalu di Hatiku... (D.C.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar