Heart atau yang biasa diartikan sebagai
jantung dalam terminologi bahasa Indonesia dapat juga berarti sebagai hati.
Sebuah kata konotasi yang memiliki arti sebagai tempat dimana seluruh rasa
sedih, senang, cinta, kasih sayang, dan segalanya bersemayam. Namun yang cukup
aneh, lokasi ‘hati’ ini terletak di dada sebelah kiri terlindung oleh tulang
rusuk (padahal lokasi hati yang sebenarnya ada di bagian perut dekat dengan
lambung dan pankreas.
Rupanya hati
yang sering diucapkan sebagai sumber segala perasaan ini merupakan organ yang
paling lemah dari seluruh tubuh manusia. Sangat lemahnya organ ini, hati hanya
memiliki satu fungsi yakni mengeluarkan emosi atau perasaan yang dapat
menstimulasi atau merangsang seluruh anggota gerakan pada tubuh, seperti halnya
hormon. Begitu pentingnya organ ini sampai-sampai hati dilindungi oleh tulang
rusuk (lokasi hati diidentikan dengan lokasi jantung).
Ketika kita
merasakan kebahagiaan, maka hati kita akan berbunga-bunga. Namun ketika kita
sedang merasakan kesedihan maka kita akan merasakan ketidaknyamanan. Bagaikan
daun kering yang ketika tersulut api akan segera terbakar, maka hati pun
demikian. Begitu lemahnya hati maka akan hati itu mudah terbakar seperti halnya
daun yang kering. Sekalinya tersulut maka seluruh perasaan dalam hati akan
keluar dan muncullah namanya perasaan cemburu. Perasaan ini akan muncul
disertai emosi yang kuat dan dalam sehingga setiap tindakan yang dilakukan
terkadang diluar kesadaran diri.
Menangis
kadang kala diidentikkan dengan perasaan yang lemah, perasaan yang rapuh. Namun
sesungguhnya mereka yang menangis maka mereka memiliki hati yang kuat hati yang
tidak lemah dan tangguh. Bagaimana bisa? Hal ini dikarenakan mereka yang dapat
menangis maka hatinya terisi. Hatinya akan tidak mudah disulut oleh api kecemburuan
atau emosi yang diluar kesadarannya. Menangis akan membasahi hati sehingga dia
akan memiliki perasaan yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Ketabahan dan
kesabaran akan muncul sebagai wujud dari kuat dan teguhnya hati karena mereka
selalu berusaha untuk menguatkan hatinya dari segala cobaan. Batu yang keras
pun akan terbelah oleh air yang selalu menetes diatasnya secara terus menerus.
Sama halnya dengan tangisan akan melumerkan hati yang telah membatu, akan
membasahi daun kering yang mudah terbakar.
Maka jangan
salah artikan sebuah tangisan karena menangis adalah sebuah anugerah yang mana
disana kita sedang berusaha untuk menguatkan hati agar tidak menjadi lemah
seperti halnya daun kering yang mudah
terbakar....

Tulisan yang bagus,,sangat menginspirasi
BalasHapusKalau boleh tahu, siapakah anda yang menulis artikel ini
BalasHapus