Minggu, 24 April 2016

Sunrise Pertama dari Sikunir

Pukul 3 pagi ku mulai terjaga dari labuhan pulau kapuk. Udara dingin yang sudah lama aku rasakan di "dunia lain" seperti telah kadaluarsa karena udara di dieng jauh lebih menusuk kulit... brrr....
Segera ku bersiap, kukenakan jaket tebal dan ku mulai perjalanan menuju ke bukit sikunir yang sudah lama sekali aku tak kesana. Perjalanan ku lalui dengan menggunakan sepeda motor untuk pertama kalinya dan aku merasakan kebingungan. Karena dulunya aku menuju ke sikunir bersama rombongan teman-teman KOMMUN menaiki bis kecil, sedangkan sekarang menaiki motor. Jadi ada amnesia rute perjalanan, hehehe.

Walau sedikit ragu-ragu, akhirnya tiba juga di area parkir sikunir. Udara dingin memang membuat perut lapar, akhirnya singgah dulu ke warung untuk beli kopi jahe, mendoan, arem-arem, dan kentang dieng. Mmm, yummy... lumayan untuk mengganjal usus di bagian pojok atas sebelah kiri... hahaha
Setelah puas, lanjut berjalan menuju bukitnya. Rupanya perjalanan menuju sikunir sudah banyak perubahan. Seingatku kali terakhir kesana jalanan masih bertanah, namun sekarang sudah berubah menjadi berpaving, jadi nyaman...

Perjalanan sepanjang 800 meter dengan anak-anak tangga yang terbuat dari batuan membuat aku bernostalgia saat datang kesini bersama dengan teman-teman KOMMUN.

Perjalananku pun berakhir di point of view bukit sikunir. Sialnya, aku sudah kesiangan, beberapa spot terbaik untuk menikmati sunrise dengan latar belakang Gunung Sundiro dan Sumbing sudah banyak ditempati oleh para pengunjung, akhirnya aku hanya bisa melihat dari titik yang kurang bagus, tapi tak apalah..

Tepat pukul 05.51, matahari pun mulai menampakkan dirinya. Menyinari dataran dieng dari balik ufuk horizon. Awan-awan yang membalut dataran tinggi menyadarkan bahwa kini aku sedang berada di negeri diatas awan. Seolah menyapa dengan sambutan, "Selamat Datang", sang matahari pun terus menaik dan semakin terang cahayanya. Sunrise pertama yang aku terima dari perjalanan panjang dari "dunia lain"... Subhahanallah...
Aku masih bisa menikmati pemandangan yang luar biasa....

Sebuah Perjalanan Pasti Akan Berakhir

Aku tidak tahu kapan aku memulainya karena dengan demikian aku berharap tidak akan pernah ada akhirnya. Deburan ombak dan hembusan angin s...